Surat An-Nas Tergolong Surat Makkiyah, Kenali Arti dan Tafsirnya

Surat An-Nas adalah surat terakhir dalam juz ke-30 dari Al-Quran. Surat ini sering dibaca dalam shalat dan merupakan surat pendek yang penuh makna. Surat An-Nas termasuk ke dalam surat Makkiyah, yaitu surat yang diturunkan di Mekkah sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang surat an nas latin dan terjemahannya ini untuk kalian.

Apa yang dimaksud dengan Surat Makkiyah?

Menurut islamtwins.com Sebelum membahas Surat An-Nas, kita perlu memahami apa itu Surat Makkiyah. Surat Makkiyah adalah surat yang diturunkan di Mekkah sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Surat Makkiyah umumnya berisi tentang tauhid, akhlak, dan peringatan terhadap sikap sombong dan durhaka kepada Allah. Surat Makkiyah lebih banyak menggunakan bahasa yang puitis dan retoris.

Apa arti dari Surat An-Nas?

Surat An-Nas memiliki arti “manusia” atau “orang-orang”. Surat An-Nas berisi permohonan perlindungan kepada Allah dari segala kejahatan yang ada di dalam diri manusia, termasuk dari segala bentuk godaan dan gangguan setan. Surat An-Nas juga menekankan pentingnya berserah diri hanya kepada Allah sebagai satu-satunya penguasa dan pelindung yang sebenarnya.

Apa tafsir dari Surat An-Nas?

Berikut ini adalah tafsir dari Surat An-Nas berdasarkan ayat-ayatnya:

Ayat 1

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia,

Ayat pertama Surat An-Nas merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari segala kejahatan yang ada di dalam diri manusia, seperti sifat sombong, iri hati, hasad, dan lain-lain.

Ayat 2

مَلِكِ النَّاسِ (2) Raja manusia,

Ayat kedua Surat An-Nas menegaskan bahwa hanya Allah-lah yang berhak menjadi penguasa dan Raja manusia.

Ayat 3

إِلَٰهِ النَّاسِ (3) (Dan) ilah (yang disembah) manusia,

Ayat ketiga Surat An-Nas mengajarkan bahwa hanya Allah-lah yang berhak diibadahi dan disembah oleh manusia.

Ayat 4

مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,

Ayat keempat Surat An-Nas mengingatkan manusia untuk waspada dan berlindung dari segala bentuk godaan dan gangguan setan.

Ayat 5

يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

Ayat kelima Surat An-Nas menegaskan bahwa setan selalu berusaha mempengaruhi manusia dengan membisikkan pikiran-pikiran buruk dan memicu nafsu duniawi yang negatif.

Ayat 6

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6) dari (golongan) jin dan manusia.

Ayat keenam Surat An-Nas menyebutkan bahwa setan berasal dari dua golongan, yaitu jin dan manusia.

Kesimpulan

Surat An-Nas adalah surat pendek yang penuh makna. Surat ini termasuk ke dalam surat Makkiyah yang diturunkan di Mekkah sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Surat An-Nas berisi permohonan perlindungan kepada Allah dari segala kejahatan yang ada di dalam diri manusia dan mengajarkan pentingnya berserah diri hanya kepada Allah sebagai satu-satunya penguasa dan pelindung yang sebenarnya. Surat An-Nas juga menegaskan bahwa setan selalu berusaha mempengaruhi manusia dengan membisikkan pikiran-pikiran buruk dan memicu nafsu duniawi yang negatif.